Oleh: H. Irsyad Syafar, Lc, M. Ed (Ketua Sementara DPRD Sumatera Barat)
Berbangga-bangga dengan nasab adalah sifat jahiliyah yg tercela, dan diharamkan dalam Islam. Dalam shahih Muslim, telah bersabda Nabi Saw:
"أربع من أمتي من أمر الجاهلية لا يتركونهن: الفخر في الأحساب، والطعن في الأنساب، والاستسقاء بالنجوم، والنياحة..."
Artinya: "Ada empat perkara termasuk jahiliyyah yang belum ditinggalkan; berbangga-bangga dengan keturunan, mencela nasab, meminta hujan dengan bintang-bintang dan meratapi mayit."
Kita diperintahkan oleh Nabi Saw untuk mempelajari nasab kita, bukan untuk berbangga-bangga. Melainkan untuk bersilaturrahim, dan menunaikan hak-haknya. Sebagaimana dalam sabda Beliau:
روى الترمذي وغيره من حديث أبي هريرة رضي الله عنه: عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "تعلموا من أنسابكم ما تصلون به أرحامكم، فإن صلة الرحم محبة في الأهل، مثراة في المال، منسأة في الأثر".
Artinya: Imam Tirmidzi telah meriwayatkan hadiys dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw ia bersabda: "Pelajarilah nasab kalian yang akan membantu silaturrahim kalian. Karena sesungguhnya silaturrahim itu membawa kecintaan dalam keluarga, menambah kekayaan harta dan memperpanjang umur." (HR Tirmidzi).
Semulia apapun nasab seseorang, bahkan tersambung langsung kepada Rasulullah Saw, sama sekali tak akan membuat orang tersebut menjadi mulia bila amal ibadahnya lemah atau sedikit. Rasulullah Saw telah menegaskan dalam hadits shahih:
"مَن بطأ به عمله لم يسرع به نسبه". رواه مسلم.
Artinya: "Seseorang yang amalnnya lelet (lalai) tak akan bisa ditolong (dipercepat) oleh nasabnya." (HR Muslim).
Bahkan seorang Fathimah binti Muhammad sekalipun, takkan tertolong di sisi Allah karena posisi ayahnya. Dan seorang Shafiyyah bibi kandung Rasulullah, juga tak terbantu karena ponakannya adalah Nabi. Melainkan karena keunggulan amalnya masing-masing. Rasulullah Saw bersabda:
وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا
Artinya: "Wahai Shofiyah bibi Rasulullah, aku tidak dapat membelamu sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Fathimah putri Muhammad, mintalah kepadaku apa yang kamu mau dari hartaku, sungguh aku tidak dapat membelamu sedikit pun di hadapan Allah.’” (HR. Bukhari: 2753, Muslim: 206).
Para Sahabat Rasululullah dipuji oleh Allah dalam Al Quran dan dijadikan sebagai generasi terbaik adalah karena prestasi amalan mereka. Bukan karena nasab mereka. Begitu juga 3 generasi pertama umat ini, juga dipuji oleh Rasulullah Saw, adalah karena kualitas amal shaleh mereka. Karena itu, biarlah nasab kita biasa-biasa saja, yang penting amal kita luar biasa. Wallahu A'laa wa A'lam.