Bernama.id - Pekanbaru l Universitas Riau (UNRI) menerima kunjungan dari dewan redaksi (Board of Director) Asian Development Bank (ADB) ADB bersama Tim ADB Indonesia di Gedung Rektorat Kampus Bina Widya UNRI, Kamis (24/8/2023).
Dalam kunjungan ini, Tim disambut baik oleh pimpinan UNRI. Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Dr Ir Sofyan Siregar Husein MPhil mewakili Rektor UNRI Prof Dr Sri Indarti SE MSi mengatakan, Asian Development Bank (ADB) merupakan salah satu mitra penting Indonesia terutama dalam pembangunan pada kawasan Asia.
Pada kunjungan ini, untuk melihat dari dekat perkembangan UNRI, terutama terkait dengan pelaksanaan proyek AKSI. Ini adalah kesempatan langka, dimana akademisi dan mahasiswa UNRI bisa bertemu dan berbincang langsung dengan para pengambil kebijakan di ADB.
“Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan dukungan pendanaan dari Pemerintah dan ADB melalui Proyek AKSI dengan alokasi anggaran mencapai 48 juta dolar lebih atau lebih dari 720 miliar dan ditambah dana pemerintah serta kontribusi UNRI, seluruhnya mencapai sekitar 60 juta dolar selama 5 tahun mulai dari 2019 sampai 2024”.
Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan perjalanan untuk mendapatkan proyek ini sangat panjang. Tim UNRI telah mulai menyusun proposal sejak tahun 2016, kemudian mengusulkannya ke Kementerian Pendidikan dan ke Blue Book pada tahun 2017 dan terakhir ke Green Book of Bappenas pada tahun 2018, ujarnya.
Setelah pinjaman dinyatakan efektif pada April 2019, UNRI mulai melakukan kegiatan implementasi proyek. “Pada tahun pertama kami masih mengalami banyak hambatan, terutama karena masih harus belajar tentang sistem pengadaan ADB”.
Pada kesempatan itu juga masih perlu menyelesaikan detail engineering design (DED) dan menyiapkan dokumen lelang. Sayangnya, pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia pada tahun 2020, sehingga secara signifikan mempengaruhi pergerakan, ucapnya.
Oleh karena itu, keterlambatan dalam menyelesaikan pembangunan gedung-gedung akademik karena alasan tersebut di atas, pengadaan peralatan juga harus diesuaikan waktunya agar selaras dengan kesiapan bangunan.
Meskipun menghadapi beberapakendala UNRI yakin bahwa proyek akan selesai dan mencapai outcome dan output seperti yang diharapkan, hanya saja akan membutuhkan tambahan waktu sekitar satu tahun. Ini bisa dicapai berkat Kerjasama yang baik antara Tim UNRI, Tim ADB dan tim kementerian, tutupnya.