Hidayatullah, Aleg PKS yang Lolos ke Senayan dengan Keterbatasan Biaya - BERNAMA.ID
News Update
Loading...

Sabtu, 05 November 2022

Hidayatullah, Aleg PKS yang Lolos ke Senayan dengan Keterbatasan Biaya


Bernama.id - Medan l Berharap lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI melalui Pemilu Legislatif 2019 bagi Hidayatullah pada awalnya secara rasional tidak mungkin. Sebab dia sadar dari segi daya dukung, terutama cost politic, dia memiliki keterbatasan.

Tapi karena diamanahkan partainya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi caleg dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara I (meliputi Kabupaten Deliserdang, Serdang Bedagai, Kota Medan dan Tebing Tinggi), suka atau tidak, dia mencurahkan seluruh kemampuannya. Berbuat semaksimal mungkin demi meraih banyak suara.

Ayah enam orang anak inipun menyusun taktik. Merujuk pada perolehan suara di Pemilu 2014, di mana dia juga dicalonkan PKS menjadi anggota DPR RI. Dari dapil serupa. Waktu itu suara yang diperolehnya cuma 20.000. Padahal untuk lolos, yakni mendapatkan kursi kedua dari partainya, dibutuhkan 30.000 suara lebih.

"Dengan hitungan itu berarti saya harus mendapatkan 35.000 suara di pemilu kali ini agar bisa dapat kursi kedua dari PKS", tuturnya kepada media dalam suatu kesempatan.

Akibat keterbatasan biaya, tidak semua wilayah didatanginya agar bisa bertemu langsung dengan para pendukung. Cuma di Kota Medan dan sedikit-sedikit di Deli Serdang. Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi sama sekali tidak dikunjunginya. Pendukung di sana hanya disapanya melalui media sosial.

Dari situlah kemudian lelaki yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sumut selama dua periode ini (2004-2014) berhasil mengumpulkan suara sebanyak 31.000 lebih.

Dengan metode penghitungan baru guna penetapan perolehan kursi, yakni sainte lague, dia sukses merebut salah satu kursi DPR RI, yakni kursi kesepuluh (kursi terakhir).

"Saya secara pribadi dapat 31.000 suara, tapi partai dapat 315.000", tegasnya.

Itulah kenapa Hidayatullah bisa lolos menjadi Anggota DPR RI. Kendati sesungguhnya terdapat caleg dari partai lain yang perolehan suaranya lebih besar, namun tidak lolos karena perolehan suara partai tidak dapat menjangkau kursi kedua.

"Sebenarnya secara rasional di luar kalkulasi saya bisa lolos dapat kursi DPR RI. Saya tidak punya daya dukung sekuat Pemilu 2014, di mana waktu itu masih berstatus anggota DPRD Sumut. Kalau kemudian ternyata lolos, ini ada campur tangan Allah Yang Maha Kuasa", ungkapnya berusaha rendah hati.

Hidayatullah yang merupakan Ketua Koperasi BMT Berkah Mandiri, mengaku situasinya akan berat jika tidak semua anggota berkomitmen kuat membangun bangsa. Komitmen tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Barulah sesudah itu bersinergi dengan anggota lainnya.

"Kita harus percaya dulu bisa berharap kepada diri sendiri sebelum ke orang lain", terangnya.(*)

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done