Oleh : Yohanes Wempi
Intensitas hujan sangat tinggi sepanjang hari, siang hingga malam ini, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Kota Padang akan terjadi genangan air dimana-mana atau akan banjir terutama disekitar kawasan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
Fenomena ini membuat kawasan disekitar itu akan macet. Dipastikan kendaraan keluar masuk menuju kawasan Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sumbar mengalami kesulitan, hambatan. Keadaan ini berpengaruh terhadap pelayanan publik dikantor Gubernur.
Maka untuk kenyamanan warga yang tinggal diluar Kota Padang berurusan dengan Pemprop Sumbar sangat terganggu, banyak warga yang malas pergi ke Padang karena kondisi Kota Padang tidak memberi kenyaman, urusan pelayanan bisa lama, andaikan keadaan diatas terjadi.
Penulis selaku warga Sumatera Barat yang prihatin dengan keadaan itu, berpikir bahwa momen 77 tahun kelahiran Nagari Sumbar ini seharusnya Gubernur, Mahyeldi atau Audy Wakil Gubernur Sumbar telah menggagas terwujudnya pemindahan Ibukota Propinsi kedaerah Piaman yaitu daerah Kecamatan Enam Lingkung atau Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Pemindahan Perkantoran Gubernur Sumbar bisa dialokasikan tanahnya berdampingan dengan perkantoran Bupati Kabupaten Padang Pariaman, daerah Parit Malintang, didaerah kawasan GOR Sikabu atau tanah terlantar milik Pemprov Sumbar sekarang bagus juga.
Pilihan kedua tempat itu ideal menurut Penulis, sangat bagus sekali dijadikan kawasan pelayanan publik baru Pemprop Sumbar untuk warganya lebih baik. Kawasan baru Ibukota Propinsi tersebut juga dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), fasilitas penunjang ada seperti jalan tol dan ada jalan lingkar Palapa ke Sicincin
Dikawasan baru ini diyakini tidak akan ada kemacetan, tidak akan ada genangan air, banjir. Semua fasilitas dan pelayanan pun akan lebih murah. Masyarakat ingin ketemu Gubernur pun tidak mengalami stress tinggi karena kemacetan sudah terjadi dikota Padang.
Gubernur Sumbar sudah saatnya mengancang-ancang perpindahan Ibukota Propinsi Sumatera Barat tersebut demi kebaikan semua warga Sumbar. Momen umur Pemerintah Propinsi ini sudah tua, sudah melebih umur Nabi Muhammad SAW yaitu 77 tahun, sudah sepantasnya Ibukota Propinsi pindah.
Pemindahan Ibukota Propinsi juga sudah sesuai dengan cita-cita tiga Kepala Daerah yang berada dikawasan Piaman (Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman) untuk melahirkan kawasan metropolitan baru.
Maka untuk terciptanya lahir percepatan kawasan metropolitan tersebut salah satu dorongannya adalah dengan pindahnya Ibukota Propinsi yang ada dikawasan bermasalah sekarang ketempat baru yang lebih asri.
Model arsitektur kawasan baru ini tergantung dari pihak eksekutif (Gubernur) dan pihak legislatif (DPRD) Propinsi Sumatera Barat berhayal, berimajinasi, seperti apa bentuk dan tata ruang kotanya. Penulis yakin semua bisa dilaksakan dan perbuat dengan biaya murah.
Penulis andaikan ditakdirkan jadi Gubernur dan Anggota Dewan Propinsi Sumbar ditahun 2024, akan komit memperjuangkan pemindahan Ibukota Propinsi Sumatera Barat kedaerah Piaman yang nota bene akan menjadi daerah Metropolitan Madani Piaman.
Selamat hari jadi Propinsi Sumatera Barat yang ke-77 tahun, saatnya warga sukbar bercita Ibukota Propinsi Sumatera Barat dipindahkan ketempat yang memiliki nilai-nilai kultur Minangkabau, seperti saat ini tersandra dengan lingkungan, kawasan peninggalan penjajah Belanda[*].