Bernama.id - Pekanbaru l Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Riau bersama Badan Layanan Umum (BLU) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan acara Pameran dan Sosialisasi Sinergi Pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa Sawit di Provinsi Riau.
Universitas Riau (UNRI) melalui Pusat Inkubator Bisnis (PIB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) turut berpartisipasi dalam Pameran UKMK Sinergi dan Kolaborasi Wujudkan Pemberdayaan UKMK Berkelanjutan”. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai pada 23-25 Agustus 2022 di halaman Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau.
“Pada pameran ini LPPM UNRI menampilkan hasil riset dan kegiatan pengabdian Dosen UNRI dibidang Sawit dan bidang ilmu lainnya. Produk yg ditampilkan antara lain, Minuman Kesehatan Teh Tarik Chorella Genki, Dahril Botle Chorella, Kapsul Chorella, Cream Tabir, Piring dari Lidi Sawit, Graphene Guard, Minuman Kesehatan DPina,” ujar Ketua LPPM UNRI Prof Dr Almasdi Syahza SE MP, Kamis (25/8/2022) kepada Bernama.id.
“Selain itu, ada juga WPC Limbah Batang Sawit pada Pelepah Sawit, Kompos Organik Biofarm, Kursi dan Meja Komposit Batang Sawit, Lomak Pakan Sapi, Serindit AERO Pesawat Maping, Mobile Infusion Bag, Teknologi Polimer, Karbon Biomassa, Aplikasi Go Profteach Corner, Smart Machine Vision, Buku-buku Hasil Riset yang Berkaitan dengan Sawit,” jelas Almasdi.
Almasdi, lebih lanjut, menyampaikan Kemenkeu melalui program-programnya telah berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan UMKM, termasuk sektor kelapa sawit untuk berkembang lebih pesat melalui APBN dari aspek permodalan murah, pembekalan keterampilan, dan mekanisme pemasaran produk. “Kegiatan ini sejalan dengan visi hilirisasi industri kelapa sawit 2045 di mana Indonesia akan menjadi pusat produsen dan konsumen produk turunan minyak kelapa sawit dunia sehingga mampu menjadi penentu harga Crude Palm Oil (CPO) global,” ucapnya.
“Potensi produk sawit dan turunannya di Riau sangat besar. Melihat potensi yang besar dari produk sawit dan turunannya di Riau, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana penyebarluasan informasi dan edukasi kepada khalayak luas tentang industri dan manfaat kelapa sawit beserta pengembangannya. UMKM pada sektor Kelapa Sawit berperan menyumbang 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia dan total menyerap 16 juta tenaga kerja,” jelas Guru Besar UNRI ini.
Lebih lanjut, Almasdi, menyampaikan pameran ini merupakan sarana promosi pengembangan produk inovasi anak bangsa khususnya melalui perguruan tinggi, serta melalui produk-produk inovasi ini dapat menjangkau masyarakat. “Kampus sangat membutuhkan dukungan baik itu dari pemerintah maupun semua pihak terkait supaya karya anak bangsa mampu dikenal secara lebih luas.”
Dari kegiatan ini diharapkan pengembangan produk turunan kelapa sawit khususnya untuk skala UKMK akan semakin meningkat sehingga akan turut meningkatkan permintaan terhadap produk sawit dan pada akhirnya akan berkontribusi pula dalam peningkatan kesejahteraan pekebun-pekebun sawit, tutupnya. (wendi. ed: rion. foto: ist) ***