Bernama.id - Pekanbaru l “Sebagaimana yang kita ketahui, dampak dari pandemi yang muncul beberapa tahun lalu telah mengakibatkan berbagai perubahan-perubahan diberbagai tataran yang ada di dalam masyarakat. Perubahan ini terjadi, diantaranya pada sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayan, maupun pertahanan dan keamanan.”
Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Riau (UNRI) Prof Dr M Nur Mustafa MPd saat memberikan sambutan mewakili Rektor UNRI, pada kegiatan Kuliah Umum yang di laksanakan secara hybrid, secara luring (luar jaringan) di Gedung Sutan Balia Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNRI, dan daring (dalam jaringan) serentak di seluruh Provinsi di Indonesia, Jumat (19/8/2022).
“Negara Indonesia termasuk bagian dari masyarakat dunia. Indonesia merupakan subyek hukum internasional karena memiliki kapasitas untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dan memiliki relevansi peran penting dan strategis di tengah dinamika politik domestik dan politik internasional. Karenanya, dengan kapasitas itu, Negara Indonesia melaksanakan perannya sebagai bagian dari masyarakat dunia, di antaranya adalah mengawal, mencermati arah politik luar negeri, maupun menjaga ketertiban dunia, ujar Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNRI ini menjelaskan.
Lebih lanjut, M Nur, menyampaikan pemahaman ini tentunya sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan bersama dari masyarakat dunia. Satu diantaranya yang berkaitan dengan dampak pandemi beberapa waktu lalu, yang mana negara Indonesia terus mendukung kerja sama multilateral dalam penanganan Covid-19. Begitu juga pada sektor pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi, melalui proyeksi pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia sebesar 5,4 % (tahun 2022) dan 6.0 % (tahun 2023), mengantarkan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 tahun 2022 dan Keketuaan ASEAN tahun 2023.
Merujuk pada kondisi serta situasi dunia dari berbagai sektor, serta pelaksanaan peranan negara sebagai bagian dari masyarakat dunia, maka dibutuhkan literasi untuk dapat memahami aktifitas yang terjadi dibelahan dunia tersebut. Pemahaman yang berkenaan dengan lingkup Internasional ini, sangat penting untuk dapat kita ketahui dan pahami untuk menyikapi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling kita, yang mungkin merupakan satu di antara dampak yang muncul akibat adanya pengaruh aktifitas yang terjadi pada dunia internasional, jelasnya.
“Melalui kuliah umum ini adalah bentuk dari sarana bagi peserta untuk memahami ruang lingkup yang berkenaan dengan aktifitas dunia internasional ini, melalui perspektif akademik dalam bidang keilmuan yang terkait,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Retno Republik Indonesia Dra Retno Lestari Priansari Marsudi LLM pada kegiatan ini melalui video taping, menyampaikan untuk pertama kalinya dalam rangka memperingakti Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu-RI) Ke-77 para Direktur Jenderal, Staf Ahli, Direktur-direktur Kemlu yang ada di seluruh provinsi indonesia bersilaturahmi sekaligus memberikan kuliah umum di seluruh peguruan tinggi mengenai Diplomasi dan Politik dan Luar Negeri Republik Indonesia (RI) : Diplomasi Kesehatan pada Masa Pandemi.
“Dua hari lalu bangsa indonesia baru saja mengadakan kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, peringatan hari kemerdekaan adalah momen refleksi sekaligus momen untuk memperteguh komitmen kebangsaan kita semua. Diperingatan ini akan baik jika kita dapat melihat kondisi dunia saat ini, tantangan yang kita hadapi bersama dan bagaimana posisi Indonesia ditengah dunia dan apa yang dapat dilakukan agar indonesia tetap menjadi bangsa yang terhormat dan bermartabat,” ujarnya
Di tengah dunia yang semakin sulit saat ini tentu kita tidak dapat berdiam diri, Indonesia harus berkotribusi aktif sebagai bagian dari solusi, sebagaimana dalam penyampaian Presiden RI pada 16 Agustus lalu, indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global. Tahun ini kita mendapatkan kepercayaan menjadi Presiden G20, KTT G20 ini akan kita laksanakan pada bulan November 2022 ini dan tahun depan kita menjadi ketua ASEAN.
“Indonesia harus tumbuh menjadi negara yang stabil, makmur berkadilan bagi semua dan mampu berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai dengan mandat konstitusi indonesia, semua ini tidak akan tercapai kerjasama seluruh lapisan masyarakat indonesia termasuk rekan-rekan sivitas akademika,” tutupnya. (wendi. ed: rion. foto: januardi) ***