Oleh : Labai Korok
Kehadiran Tabuik Fashion Week seperti meniru penampilan Citayam Fashion Week di Jakarta yang akhir-akhir ini marak ditiru oleh anak muda dan setengah emak-emak. Virus menyebar juga ke urang Piaman.
Virus itu juga terjadi di Kota Pariaman, beberapa orang mengangkatkan kegiatan tersebut yang berlangsung di trotoar jalan di Kampung Balacan Pariaman itu digelar Sabtu (30/7/2022), sekitar pukul 17.30 WIB.
Namun ini efeknya, acara tersebut mendapat cimeehan dari pengguna jalan atau warganet yang melihat postingan video yang muncul dimedia sosial. Itulah kehebatan urang Piaman, cimeeh langsung lakek, tunjuak baruak Piaman langsung tibo bagi mereka yang belenggak-lenggok diacara tersebut.
Dikuti dari berita Sumbarkita.id dijelaskan bahwa sebagian besar warganet mencibir dan merasa malu dengan tindakan anak muda Pariaman itu. Mereka dinilai latah dengan tren Fashion Week yang berlangsung di jalanan tersebut.
“Akak akak cantik sagadang tu pentas seni di pantai kata, manfaat kan lah tu kakk,” tulis @/milegram_01 di kolom komentar.
“Norak. mambuek macet jalan je.. dan hanyo bisa maniru trend urg. Biaso e pariaman ndk pernah maniru2 trend urg doh. Kreatif surng mlahan. Kni malah niru2 trend urg,” ucap @/inoih27.
Nan ka ditiru tu nan elok2 c lh,,jalan rami disitu malenggok2,talantak beko.. utk polantas, usia je urg2 nan mode2 ko,pdhl pentas seni lh dibuek ancak2 di taplau, mangakeh jo dak di tampeknyo,” kata @/vannykhan.
Banyak cimeehan lain yang muncul dimedsos itu, urang Piaman adalah urang yang memiliki budaya tinggi, sebenarnya mereka tidak mau latah dengan kondisi kekinian budaya zaman ini. Urang Piaman memiliki ketahan budaya yang tidak terjebak dengan virus-virus budaya lain seperti citayam fashion week.
Andaikan ada yang memaksakan ikut-ikut tampil seperti citayam fasihion week tersebut akan didapat cemoohan seperti kata-kata ; "gaya salangi, amak jo abak mambalian tanah sawah untuk hidui" dan ada bahasa penolakan lain yang tidak menyetujui acara tersebut.
Urang Piaman memiliki nilai-nilai budaya tersendiri yang kokoh, kuat dan tidak bisa diubah oleh kehidupan orang luar. Budaya Piaman itu budaya tersendiri, berdasarkan kreasi nilai yang dimiliki sendiri.
Penulis sangat senang warganet menolak acara seperti citayam fashion week di Kota Pariaman untuk menjaga budaya sopan santu, budaya relegius yang ada. Mari kita tempatkan sesuatu itu pada tempatnya demi kemaslahatan[*].