Catatan Awal Tahun 2022: Benahi Moral Masyarakat Minangkabau - BERNAMA.ID
News Update
Loading...

Jumat, 31 Desember 2021

Catatan Awal Tahun 2022: Benahi Moral Masyarakat Minangkabau

Oleh : Labai Korok Piaman

Pada tahun 2021 sangat marak kasus pemerkosaan, pelecehan seksual dan kasus "Apak Rutiang" yang pelakunya ayah kandung di daerah Minang. Situasi ini, tahun 2022 harus serius diselesaikan bersama oleh Pemerintah Daerah, cadiak pandai, perantau, para alim ulama dan semua pihak.

Penulis berharap melalui agenda resmi kedewanan, DPRD Propinsi Sumbar tahun 2022 wajib membahas bersama Pemerintah Propinsi dalam agenda resmi antisipasi agar kasus amoral tidak terjadi lagi diranah Adat Basandi Syara' - Syara' Basandi Kitabullah ini. Jika tidak ada tindakan serius pada tahun 2022, bisa saja tindakan memalukan itu menjadi trend dalam kehidupan sosial diranah Minang, budaya sex bebas menjadi hal biasa.

Pada tahun 2021 suara lantang sudah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar mengajak semua pihak untuk ikut mengutuk, dan jangan saling menyalahkan dengan banyaknya kasus yang tidak bermoral tersebut. Tapi buat langkah antisipasi.

MUI pada tahun 2021 sudah memulai menghimbau saatnya bahu membahu mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak usai terungkapnya banyak kasus perkosaan. Seperti yang vital terhadap dua  kakak beradik dibawah umur yang pelakunya anggota keluarganya sendiri dan tetangga.

Penulis berpendapat bahwa satu suaranya tokoh-tokoh diatas merupakan modal dasar untuk mengantisipasi kerusakan moral diranah Minang ini. Setelah itu baru dijalankan langkah-langkah kongkrit, diantaranya adalah strategi pendidikan agama dan moral yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, langkahnya harus segera dirumuskan.

Sekarang, tahun 2022 perlunya mengajak para pemangku kepentingan untuk memperhatikan pengembangan karakter masyarakat sebagai upaya mencegah terjadinya kemerosotan moral. Tentunya masalah ini menjadi tugas kita semua dalam mengatasi masalah moral bangsa, sehingga bangsa Indonesia terbebas dari kemunduran dan kehancuran bangsa.

Salah satu teknisnya yaitu dengan menyemarakkan di tahun 2022 Program Mengaji dan Wirid disemua Masjid, Surau Korong dan Nagari yang ada di ranah Minang ini. Jika diperlukan semua tempat ibadah Jorong, Nagari diberikan bantuan dan modul pelaksanaan program oleh Pemerintah Propinsi untuk direaliasikan oleh semua anak Nagari.

Selanjutnya, disekolah pun dibuat kegiatan penguatan karakter Islami dan beradat Minang, diataranyan ada proses pembelajaran dan khataman Al-Qur'an di sekolah atau madrasah.

Program tersebut tidak lain untuk membentuk kepribadian pemuda pemudi kita berdasarkan Al-Qur'an. Mencegah kerusakan moral dengan menumbuhkan semangat dan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Serta menumbuhkan gerakan membaca Al-Qur'an, baik secara individu, maupun bersama-sama.

Disamping itu para angku Ninik Mamak melalui adat salingka Nagari memberikan pembelajaran adat kepada anak dan kemenakan melalui kuliah, ngaji adat dan kegiatan lainnya. Sehingga anak dan kemenakan bisa menjalalan kehidupan yang berkarakter "Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah.

Jika ditemukan kasus "ayah rutiang", pemerkosaan, asusila lain ditengah Nagari, maka hukum adat salingka Nagari diterapkan, detegakkan, usir mereka yang telah mencoreng arang dikening, berihukuman berat pada pelaku kejahatan seksual tersebut.

Penulis optimis, jika semua pihak ditahun 2022 ini bergandengan tangan, Pimpinan DPRD dan Eksekutif di Propinsi Sumbar sudah membuat program, ditambah lagi MUI, Ninik Mamak dan para perantau satu langkah, maka ikhtiar untuk perbaikan moral akan tercipta. Bersama di tahun 2022 melakukan langkah nyata dan cepat untuk mencegah kerusakan moral yang menjadi aib ranah Minang[*].

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done