Penguatan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda, Antisipasi Oligarki KNPI - BERNAMA.ID
News Update
Loading...

Kamis, 28 Oktober 2021

Penguatan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda, Antisipasi Oligarki KNPI


Oleh : Labai Korok Piaman


Motivasi terheroik yang pernah diucapkan Soekarno dalam sejarah kepemudaan adalah, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia." Sampai hari ini kata-kata itu masih tertanam dalam kalbu Pemuda Indonesia.

Pemuda memiliki kemampuan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan, perubahan iklim politik negeri ini, pertahanan "nilai-nilai elok NKRI seharusnya. Namun saat ini nilai-nilai itu telah tergerus oleh budaya oligarki diperhimpunan pemuda yaitu di KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).

Oligarki diperhimpunan pemuda adalah sebuah struktur kukuasaan pemuda atau KNPI dimana kekuasaan berpusat hanya pada sekelompok orang perorang. Seringkali golongan ini mengendalikan kekuasaan sesuai dengan kepentingan mereka sendiri, tampa mau membuka ruang lebih terhadap pemuda atau Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).

Sehingga dampak buruk dari budaya oligarki diperhimpunan pemuda/KNPI tersebut, mandulnya ide-ide kreatif pemuda di KNPI, tidak berkembangnya dinamika lintas kepentingan perhimpunan pemuda/KNPI untuk membangun kejayaan bangsa.

Dipermukaan era paska reformasi ini, terciptanya perhimpunan pemuda/KNPI dalam bentuk "kekuasaan menara gading" dimana yang berkuasa dikarenakan punya kapital atau uang banyak. Sedangkan aktivis-aktivis yang terlahir dari bawah, lahir dijenjang kader OKP tidak mendapat ruang/tempat. Kader OKP akan mati suri ketika dihadapkan dengan budaya jabatan KNPI karena uang yang menyelesaikan masalah.

Uraian uang berkuasa diatas, tersebut sebuah fenomena yang juga terjadi di perhimpunan pemuda/KNPI Sumbar, pola-pola budaya oligarki terlahir. Semua melalui sogokan uang sudah mulai menjadi virus menghancurkan nilai-nilai budaya kepemudaan yang dahulu pernah mengedepankan ide-ide, gagasan berlian dan akal sehat melalu OKP-OKP berkarir.

Terparahnya, yang seharusnya perhimpunan pemuda yang memayungi KNPI itu diisi oleh aktifis Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang aktif kegiatanya, hidup jenjang karirnya, jelas tahapan sosok kader, namun kandas disaat muncul sosok yang punya banyak uang, semua disogok, dimanipulasi, lalu terpilih.

Menurut Penulis, sudah saatnya budaya oligarki, budaya politik uang menduduki jabatan KNPI diakhiri. Sekarang saatnya pemuda membangun sosok aktifis di KNPI tersebut berasal dari OKP-OKP yang sehat, tidak OKP-OKP yang hanya hidup ketika suksesi kepemimpinan KNPI terjadi. OKP hantu, dimalam hari OKP itu muncul karena malam itu gelap.

Menurut Penulis, sudah saatnya kader OKP-OKP sehat memiliki ruang yang luas untuk tampil mengisi KNPI itu, termasuk di Sumatera Barat. Apalagi dimomen pecahnya KNPI menjadi 5 versi dipusat dan 3 versi di daerah Sumatera Barat yaitu KNPI versi Erik Hariyona (Ketua PP Sumbar), versi Fadli Amran (Walikota Padang Panjang) dan KNPI versi Donny Harisva Yandra. Saatnya OKP-OKP penyelamat perhimpunan pemuda Sumbar ini.

Sama-sama diketahui bahwa OKP tidak pernah pecah, garisan atau status hukumnya jelas berasal dari ormas-ormas tua, berasal dari partai politik yang dilindungi oleh hukum negara yang sah. OKP merupakan lembaga yang sangat tepat diberikan penguatan penyelamatan pemuda ketika KNPI pecah menjadi beberapa kelompok.

Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) merupakan organisasi yang legal, organisasi yang 80 % lebih jelas keberadaannya yang bisa menyelamatkan pemuda, dari pada KNPI yang hari ini semua tidak jelas payung hukumnya di Kemenkumham[*].

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done