Oleh : Bagindo Yohanes Wempi
Sebagai penerus bangsa, pemuda diharapkan mampu menempatkan diri dalam menentukan arah bangsa menjadi lebih baik, dan tidak menjadi penonton di negeri sendiri, salah satu bentuk kepedulian tersebut ialah dengan melatih diri dalam berbagai macam pengetahuan.
Sehingga sebagai kader bangsa, secara aktif akan mampu menjaga kehancuran bangsa dari musuh-musuhnya yang terus menerus berusaha menguasai bangsa ini dalam berbagai hal.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Barat, H. Priadi Syukur, SH, MH disalah satu orasi pelatihan organiasi yang diberikan saat pembukaan acara kader tangguh kepemudaan Sumbar.
Sosok pejabat Kepala Dinas yang menurut Penulis berkepribadian tenang, komunikatif, perhatian, bersahaja, ramah, tidak sombong, sederhana, suka membantu kepada siapa pun, apalagi mitranya yaitu OKP, KNPI serta KONI.
Itu kesan yang pernah Penulis dapatkan ketika berinteraksi dan bermitra sewaktu Penulis pengurus KNPI bersama Bung Adib Alfikri. Sosok yang pantas diberikan amanah banyak oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada waktu itu.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, itu tulisan yang muncul di group wa kaba Sumbar, sosok tokoh birokrasi senior tauladan telah berpulang kerahmatullah yakni Bapak Priadi Syukur, hari kemarin, Sabtu, 11 September 2021, Jam 17.40 wib, Tempat Perumahan Kuala Nyiur Blok F II, Kel Batang Kabuang Gantiang.
Isi group mengucapkan kata yang sama yaitu mari Kita doakan semoga diampuni dosa-dosa Almarhum dan ditempatkan sebagai penghuni Surga dan keluarga yg ditinggalkan sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini, Aamiin.
Penulis pun ikut bersedih dengan kepergian beliau, Penulis secara pribadi dekat dengan beliau karena pernah pengurus KNPI, dan juga pernah berkerjasama mengadakan acara dialoq pemuda, Karang Taruna, OSIS, KNPI di Kota Payakumbuh disaat beliau sebagai Plt Walikota Payakumbuh, dimana Riza Falepi maju saat itu jadi Walikota untuk periode kedua.
Alhamdulillah acara dialog kepemudaan itu sukses dengan pembicara Penulis sendiri, Riza Falepi, Almarhum Daalwi, satu lagi akademisi dari politani Unand (lupa namanya). Acara tersebut langsung dibukak oleh Almarhum Priadi Syukur. Itu momen kedekatan Penulis dengan beliau yang tidak ada batasnya.
Disamping itu, Penulis juga menyampaikan bahwa bagaimana Almarhum Priadi Syukur begitu antosia, fokus menerapkan pemberlakuan Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan.
Disaat Bung Adib Alfikri mau mengakhiri jabatan KNPI, untuk priode berikutnya Pak Kadis ini meminta semua pihak agar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan direalisasikan sehingga Ketua Umum KNPI wajib berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
Dorongan dari beliau, dan kepiawayan kepengurusan KNPI zaman bang Adib Alfikri lah akhirnya Rapimprov KNPI di Bukittingi, Sumatera Barat memutuskan bahwa pemuda Sumbar mengacu kepada UU Kepemudaan nomor 40 tahun 2009 tersebut untuk melaksanakan semua aktivitasnya.
Berkat tangan dingin dan motivasi beliau akhirnya kepemudaan Sumbarlah daerah pertama memakai dan menerapkan UU nomor 40 tahun 2009. Akhirnya beliau pensiun, lahir juga Perda Sumbar tentang Kepemudaan memperkokoh ruh isi dari UU kepemudaan tersebut.
Menurut Penulis itu jasa terbesat beliau jadi pejabat di Gubernur Sumbar untuk pemuda, dan ini menjadi sejarah KNPI Sumbar yang tidak bisa dilupakan walapun Almarhum Priadi Syukur akan dikadung tanah. Beliau telah meletakan pondasi ideal bahwa organiasi pemuda itu berumur 16 tahun sampai 30tahun.
Selamat jalan kakanda Priadi Syukur, jasa dan perbuatan baik, mulya akan selalu dikenang. Semoga menjadi amal diakhirat. Yang namanya Priadi Syukur juga manusia biasa barang tentu tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan. Mari sama maafkan[*].
