BERNAMA.ID
News Update
Loading...



Berita

[Berita][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

Buat web di Bayanaka ID

Senin, 22 Desember 2025

Nevi Zuairina Salurkan Bantuan Rendang, Hangatkan Harapan Korban Banjir Bandang di Agam

Nevi Zuairina Salurkan Bantuan Rendang, Hangatkan Harapan Korban Banjir Bandang di Agam


Bernama.id - AGAM l Kepedulian terhadap warga terdampak banjir bandang kembali ditunjukkan oleh Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina. 

Melalui kolaborasi bersama MPZ Jabal Nur dan Khaira Aqiqah, bantuan kemanusiaan berupa paket rendang, sembako, dan pakaian layak pakai disalurkan kepada warga korban banjir bandang di Jorong Labueh Maninjau, Kabupaten Agam, Sabtu (20/12/2025).

Sebanyak 250 paket bantuan dibagikan langsung kepada warga yang hingga kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Dari jumlah tersebut, 150 paket rendang secara khusus diserahkan kepada warga Jorong Labueh Maninjau, wilayah yang terdampak paling parah akibat terjangan banjir bandang. 

Hampir seluruh rumah warga di jorong tersebut hanyut terbawa arus air, memaksa mereka kehilangan tempat tinggal dan hidup dalam keterbatasan air bersih, penerangan, serta konsumsi harian yang layak.

Hj. Nevi Zuairina mengatakan, bantuan rendang dipilih sebagai bentuk perhatian terhadap kebutuhan gizi dan psikologis warga terdampak bencana. “Dalam kondisi darurat, warga seringkali hanya mengandalkan makanan instan. 

"Rendang merupakan makanan Andalan, uga simbol kehangatan, kekuatan, dan perhatian. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita tetap mendapatkan asupan yang lebih bergizi di tengah situasi sulit ini,” ujar Nevi.

Anggota DPR Komisi VI ini menambahkan, distribusi bantuan ini merupakan bagian dari ikhtiar kemanusiaan yang terus ia dorong bersama berbagai elemen masyarakat. Mulai dari proses pengadaan bahan, pengolahan rendang, hingga pendistribusian dilakukan secara gotong royong agar bantuan dapat sampai tepat waktu dan tepat sasaran.

Politisi PKS ini  juga menyampaikan apresiasi kepada MPZ Jabal Nur dan Khaira Aqiqah yang telah terlibat aktif dalam proses penyaluran bantuan di lapangan. 

Menurutnya, sinergi antara wakil rakyat dan lembaga sosial sangat penting untuk menjangkau warga terdampak bencana secara lebih luas dan efektif.

“Bencana ini menyisakan luka yang tidak ringan, baik secara fisik maupun batin. Kehadiran kita, sekecil apa pun, harus menjadi penguat bahwa mereka tidak sendiri. Insya Allah, kepedulian ini menjadi jalan untuk meringankan beban dan memulihkan harapan warga,” tutup Nevi Zuairina. (NZMC/Arif)

Minggu, 21 Desember 2025

Hj. Nevi Zuairina Salurkan Bantuan CSR PT KAI untuk Revitalisasi Jembatan di Kasang Batang Anai

Hj. Nevi Zuairina Salurkan Bantuan CSR PT KAI untuk Revitalisasi Jembatan di Kasang Batang Anai


Bernama.id - PADANG PARIAMAN l Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, kembali menyalurkan bantuan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Kereta Api Indonesia (Persero) bagi masyarakat Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Ia mengatakan,  bantuan tersebut difokuskan pada revitalisasi jembatan yang berada di sekitar masjid dan menjadi akses penting bagi aktivitas warga setempat.

"Revitalisasi jembatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama, baik DPR maupun  PT KAI dalam mendukung pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah yang terdampak bencana dan memiliki tingkat mobilitas warga yang tinggi," tutur Nevi.

Politisi PKS ini mengatakan,  Proses pengerjaan bantuan CSR tersebut saat ini telah berjalan dan menunjukkan progres yang signifikan.

Hj. Nevi Zuairina menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT KAI atas kepedulian dan respons cepat terhadap aspirasi masyarakat. Menurutnya, jembatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana penghubung antarpermukiman, tetapi juga menjadi jalur utama warga menuju masjid serta pusat aktivitas sosial dan keagamaan.

“Bantuan CSR dari PT KAI ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Revitalisasi jembatan ini akan meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas warga sehari-hari. Kami menyampaikan terima kasih kepada PT KAI yang telah menunjukkan kepedulian nyata melalui program TJSL,” ujar Nevi.

Legislator asal Sumbar ini menambahkan, kolaborasi antara BUMN dan wakil rakyat menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan dan pembangunan fasilitas publik di daerah. 

Nevi berharap program CSR seperti ini terus diperluas dan menyentuh lebih banyak kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di daerah rawan bencana.

Masyarakat Nagari Kasang menyambut baik pengerjaan revitalisasi jembatan tersebut dan berharap fasilitas yang diperbaiki dapat digunakan dalam jangka panjang. 

Kehadiran bantuan ini dinilai sebagai bentuk sinergi positif antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam membangun daerah secara berkelanjutan. (NZMC/Arif)



PJKIP Padang Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Murid SD Terdampak Banjir di Kampung Lapai

PJKIP Padang Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Murid SD Terdampak Banjir di Kampung Lapai

Bernama.id - PADANG l Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Kota Padang salurkan bantuan paket perlengkapan sekolah untuk 36 murid SD terdampak bencana banjir, di RT 6/RW 4 Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Ahad (21/12/2025).

Dalam penyaluran bantuan itu hadir langsung Ketua PJKIP Kota Padang Yuliadi Chandra, Sekretaris PJKIP Padang, Arif Budiman Effendi, Bendahara PJKIP Padang Sri Taufik, Ketua PJKIP Provinsi Sumbar, Almudazir dan juga Penasehat PJKIP Sumbar Novrianto.

Chandra dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Bakti untuk Negeri yang diusung PJKIP Padang. 

"Tujuan penyaluran bantuan ini adalah untuk memastikan agar sektor  pendidikan bisa kembali pulih pascabencana yang melanda Kota Padang," ujar Chandra.

Ia menyebut, bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban orang tua dan siswa pascabencana yang terjadi. Serta dapat mendorong semangat belajar siswa yang sempat terganggu oleh bencana.

"Walaupun situasi sulit, kami ingin anak-anak tetap bersemangat menjalani proses pendidikan usai bencana yang melanda daerah kita ini," ucap Chandra.

Sementara itu, Penasehat PJKIP Sumbar Novrianto mengapresiasi langkah yang diambil PJKIP Kota Padang yang telah memberi bantuan untuk murid SD terdampak bencana di Kota Padang.

"Jangan sampai anak-anak kita tidak semangat bersekolah karena musibah yang terjadi. Maka dari itu saat terjadinya bencana kita langsung mendorong adik-adik kita di PJKIP Padang untuk turun, Alhamdulillah hari ini mereka bisa hadir di sini sedikit meringankan beban masyarakat, kita mengapreasi langkah yang diambil, mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa bermanfaat untuk anak-anak kita," ujar Novrianto.

Ketua RT 6/RW 4 Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo Yuli mengucapkan terima kasih atas kepedulian PJKIP Kota Padang terhadap anak-anak korban banjir di daerah itu.

"Saya mewakili masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan untuk warga kami yang menjadi korban bencana banjir bandang, semoga ini bermanfaat dan bisa menambah semangat anak-anak untuk belajar," ucapnya. (*)

Sabtu, 20 Desember 2025

Bangkit Negeri, Ayo Basamo Pulihkan Bencana Sumatra

Bangkit Negeri, Ayo Basamo Pulihkan Bencana Sumatra

Oleh : Hj Nevi Zuairina
Anggota DPR RI dari Sumatra Barat


BANJIR bandang hajar  Aceh, Sumatra Utara dan  Sumatra Barat. Sungai mengamuk membawa lumpur dan gelondongan kayu, korban jiwa berjatuhan di Tamiang Aceh, Tapanuli Sumut,  Salareh Aie, Malalak, Matua, Maninjau, Lembah Anai, Malalo, Batu Busuak dan Lubuk Minturun, Gunung Nago dan Guo di Sumatra Barat.

Banjir bandang atau galodo menerjang tiga provinsi di Sumatra pada 26 November 2025. Warga dan kampung tertimbun lumpur dihimpit balok kayu, perih bergemuruh seantaro nusantara melihat  air sungai membawa petaka buat negeri.

Hari ini, 23 hari sudah bencana Sumatra menghiasi kisah nestapa menusuk relung jiwa, solidaritas muncul sejak kabar duka viral ke seantaro anak bangsa, gerakan rakyat tolong rakyat, aksi peduli dari wakil rakyar kepada rakyat diwakilinya, hingga penanganan secara nasional dipimpin langsung Presiden RI Prabowo Subianto.

Tiga sampai dua kali presiden mengunjungi daerah bencana, berbaur dengan korban bencana di berbagai posko atau tenda pengungsian, kepedulian tumbuh kokoh di atas gelondongan kayu yang hanyut dan rusak properti publik.

Banyak figur publik berjibaku menelusuri setial tapak nestapa di negeri bencana, air mata berlinang menyaksikan duka di Salareh Aie, Malalak, Maninjau dna banyak titik bencana lain di Padang dan Tanah Datar.

Bangkit Basamo pun dicanangkan penulis dan banyak tokoh lagi, penulis melihat penanganan bencana awalnya lambat, tapi setelah melihat dampak yang masif dan korban jiwa lebih dari 1000 orang, ke sininya penanganan pun cepat dan terukur.

TNI dan Polri, BUMN dan Relawan, BNPB, SAR dan BPBD bahu membahu tolong korban dan buka kampung kampung terisolir di 3 provinsi di pulau sumatra. Allhamdulillah, terima kasig bakti peduli relawan dan lembaga pemerintahan termasuk tentara dan polisi.

APBN pun disiapka. bantu pulih cepatkan bencana, Provinsi Rp 20 Miliar, kabupaten dan kota terdampak Rp 4 miliar. 

Penulis selaku wakil rakyat dari Sumbar sangat mengapresiasi tanggap finansial negara, juga mengapresiasi kerja keras peduli dari  banyak perusahaan BUMN di daerah bencana. Donasi seperti hujan deras dari langit, Indonesia mampu bangkit 'basamo' dan  Allah SWT pasti memberikan ujian sesuai kemampuan dari yang sedang diuji.

Tahap tanggap darurat kedua  segera berakhir, daerah bencana memasuki rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon), bantuan banyak dan uang pemulihan juga fantastis tetap tidak akan cukup, namun itu tetap harus diawasi.

Semuanya harus disalurkan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Harus dijaga bahwa tekad pemulihan lekas dengan rehab rekon negeri bencana dijadikan bancakan alias korupsi baru.

Wakil rakyat dan semua rakyat pasti mengawasi di era keterbukaan ini, korupsi uang bencana pasti aparat penegak hukum bertindak dan menghukum berat pelakunya.

Ayo kito bangkit basamo, dan ayo pulih Sumatra dengan kekuatan nasional di bawah komando Presiden, negara dan bangsa ini tidak akan biarkan daerah bencana alami nestapa panjang. (***)

Kamis, 18 Desember 2025

Hj. Nevi Zuairina Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Koto Tangah, Padang

Hj. Nevi Zuairina Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Koto Tangah, Padang

Bernama.id - Padang l Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II. 

Melalui partisipasi kemanusiaan, Hj. Nevi Zuairina menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana alam di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Bantuan yang disalurkan berupa paket kebutuhan pokok yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak langsung oleh bencana. 

Penyaluran dilakukan melalui team penyalur di lingkungan warga, sebagai bentuk empati dan kehadiran negara melalui wakil rakyat di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit.

Politisi PKS ini  menyampaikan bahwa bantuan tersebut selain materi, juga wujud kepedulian, solidaritas, dan ikhtiar untuk menguatkan harapan warga agar tetap tabah dan bangkit menghadapi ujian. 

Menurutnya, bencana alam tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga beban psikologis yang berat bagi masyarakat, sehingga kehadiran dan perhatian menjadi hal yang sangat berarti.

“Di saat-saat seperti ini, masyarakat tidak hanya membutuhkan bantuan logistik, tetapi juga dukungan moral. Kita ingin mereka merasa tidak sendiri, bahwa ada banyak pihak yang peduli dan siap bergotong royong,” ujar Nevi Zuairina.

Ia juga mengapresiasi peran masyarakat setempat, relawan, dan pihak-pihak yang telah bahu-membahu membantu proses penyaluran bantuan agar tepat sasaran. Sinergi antara warga, relawan, dan unsur pemerintahan menjadi kunci penting dalam mempercepat pemulihan pascabencana.

Sebagai wakil rakyat, Hj. Nevi Zuairina menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi masyarakat Sumatera Barat, khususnya dalam penanganan bencana dan penguatan mitigasi ke depan. 

Ia berharap pemerintah daerah dan pusat dapat terus meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat sistem perlindungan bagi masyarakat di wilayah rawan bencana.

Melalui kegiatan ini, Hj. Nevi Zuairina berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban warga serta menumbuhkan semangat kebersamaan. 

"Di tengah musibah, nilai gotong royong dan kepedulian sosial menjadi fondasi penting untuk bangkit dan menata kembali kehidupan yang lebih baik," tutup Nevi Zuairina. (NZMC/Arif)

Rabu, 17 Desember 2025

Rahmat Saleh Minta Presiden Siapkan Skema Uang Duka Korban Bencana

Rahmat Saleh Minta Presiden Siapkan Skema Uang Duka Korban Bencana



Bernama.id - Padang l Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh mengemukakan usulan agar negara memberikan perhatian khusus kepada korban bencana alam yang meninggal dunia di Sumatra melalui mekanisme uang duka. 

Ia menilai langkah tersebut penting sebagai wujud kehadiran negara sekaligus penghargaan atas setiap nyawa yang hilang akibat bencana.

Rahmat menilai, keluarga korban meninggal kerap menanggung beban sosial dan ekonomi yang berat setelah kehilangan anggota keluarga. 

Karena itu, negara dinilai perlu hadir tidak hanya dalam penanganan fisik bencana, tetapi juga dalam memberikan perlindungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Negara harus hadir memberi perhatian khusus kepada korban bencana yang meninggal dunia. Uang duka ini adalah bentuk penghormatan negara terhadap setiap jiwa yang hilang,” kata Rahmat di Padang, Rabu (17/12/2025).

Ia kemudian menyinggung kebijakan yang diterapkan di Thailand dalam penanganan korban bencana. 

Di negara tersebut, setiap korban bencana yang meninggal dunia mendapatkan santunan sekitar Rp 1 Miliar per jiwa.

Menurut Rahmat, kebijakan tersebut menunjukkan bagaimana negara memberikan nilai dan penghormatan yang tinggi terhadap nyawa warganya, bahkan dalam situasi darurat akibat bencana.

“Di Thailand, setiap korban bencana yang meninggal mendapatkan sekitar Rp1 Miliar per jiwa. Itu menunjukkan negara benar-benar hadir sampai pada level paling mendasar,” ujarnya.

Rahmat menyadari kondisi fiskal Indonesia memiliki tantangan tersendiri. 

Meski demikian, ia menilai pemberian uang duka khusus bagi korban bencana masih memungkinkan jika dilihat dari besaran anggaran nasional yang tersedia saat ini.

Ia membandingkan usulan tersebut dengan anggaran program Makan Bergizi Gratis yang mencapai sekitar Rp1 Triliun per hari. 

Menurutnya, apabila negara mampu mengalokasikan dana sebesar itu, maka santunan bagi korban meninggal akibat bencana tidak akan menjadi beban yang terlalu berat.

“Kalau dibandingkan dengan MBG yang anggarannya sekitar Rp1 triliun per hari, uang duka untuk korban bencana yang meninggal tentu tidak terlalu besar,” katanya.

Lebih lanjut, Rahmat menegaskan bahwa nominal uang duka tidak harus selalu ditetapkan sebesar Rp1 miliar per jiwa.

Ia mengusulkan opsi yang lebih moderat sebagai bentuk awal kehadiran negara, yakni sekitar Rp500 juta per korban meninggal dunia.

“Kalau tidak bisa Rp 1 Miliar, setengahnya pun tidak masalah, Rp 500 Juta per jiwa. Yang penting ada penghormatan dari negara,” ujarnya.

Menurut Rahmat, substansi dari kebijakan ini bukan semata-mata terletak pada besaran angka, melainkan pada pesan moral bahwa negara tidak boleh abai terhadap warganya yang menjadi korban bencana. 

Uang duka dinilai sebagai simbol empati negara sekaligus bentuk tanggung jawab terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Ia berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mempertimbangkan usulan tersebut sebagai bagian dari kebijakan penanganan bencana yang lebih manusiawi dan berkeadilan. 

Rahmat menegaskan, penghormatan terhadap setiap nyawa yang hilang akibat bencana perlu menjadi bagian penting dalam kebijakan nasional, agar penanganan bencana tidak hanya berorientasi pada aspek fisik dan infrastruktur, tetapi juga menjunjung nilai kemanusiaan. (TPHRS/ABE)
Infrastruktur Rusak Parah, Rahmat Saleh Desak Skema Recovery Nasional

Infrastruktur Rusak Parah, Rahmat Saleh Desak Skema Recovery Nasional

Bernama.id - Padang l Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh menegaskan pemulihan infrastruktur pascabencana di Sumatera Barat harus dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
‎Menurutnya, tidak mungkin ditanggung oleh kemampuan keuangan daerah semata. 
‎Berdasarkan pengalamannya selama sepuluh tahun di DPRD Sumbar, dibutuhkan setidaknya dua tahun APBD hanya untuk menutup kebutuhan recovery, itu pun dengan asumsi tidak ada pembangunan berjalan.
‎“Saya sepuluh tahun di DPRD Sumbar. Kalau APBD Sumbar digabung selama dua tahun baru bisa menutup kebutuhan recovery, dengan catatan tidak ada pembangunan dan dua tahun tidak digaji,” kata Rahmat saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pupuk Pertanian di Edotel Padang, Rabu (17/12/2025). 
‎Rahmar mengungkapkan, kerusakan akibat bencana di Sumatera Barat terjadi hampir di seluruh sektor infrastruktur. 
‎Dari hasil peninjauan lapangan, sedikitnya 86 jembatan rusak, ratusan rumah warga terdampak hingga hilang, serta berbagai fasilitas umum tidak lagi berfungsi normal.
‎"Dampak kerusakan tersebut bukan hanya soal bangunan fisik, namun juga memutus akses ekonomi masyarakat. Infrastruktur yang rusak menyebabkan distribusi hasil pertanian terganggu dan aktivitas warga di daerah terdampak berjalan tidak optimal," katanya.
‎Rahmat menyebutkan, kebutuhan anggaran pemulihan Sumatera Barat diperkirakan berada pada kisaran Rp13 hingga Rp16 triliun. 
‎Angka itu mencerminkan kebutuhan recovery secara menyeluruh, bukan sekadar perbaikan sementara.
‎“Sumbar butuh sekitar 13 sampai 16 triliun rupiah untuk recovery. Ini pemulihan total, bukan tambal sulam,” ujarnya.
‎Dengan besarnya kebutuhan tersebut, Rahmar meminta pemerintah pusat segera mengambil peran utama. 
‎Rahmat secara khusus meminta Presiden membeberkan skema pemulihan nasional lintas sektor agar proses recovery memiliki arah yang jelas.
‎“Kami minta Presiden bisa membeberkan skema recovery untuk segala sektor paling lambat awal Januari 2026,” katanya.
‎Kejelasan skema dari pemerintah pusat penting agar pemerintah daerah dapat menyusun prioritas pemulihan secara terarah, termasuk untuk infrastruktur pendukung sektor pertanian yang sangat bergantung pada akses jalan, jembatan, dan irigasi.
‎"Ini bukan semata persoalan anggaran, melainkan tanggung jawab pemerintah dalam memastikan masyarakat dapat bangkit dan kembali menjalankan aktivitas ekonomi secara normal pascabencana," harapnya. (TPHRS/ABE)

Buat web di Bayanaka ID

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done